Berita duka menyelimuti dunia bisnis Indonesia dengan meninggalnya CEO General Electric (GE) Indonesia, Haandry Satriago. Kabar ini disampaikan oleh sahabat almarhum, Satya Heragandhi, yang telah berada di rumah almarhum sejak pagi. Haandry Satriago, yang dikenal sebagai salah satu sosok muda yang sukses di dunia korporat, meninggal dunia setelah perjuangan melawan kanker.
Penyebab utama meninggalnya Haandry Satriago adalah kanker, meskipun beliau telah menjalani 12 hingga 13 kali sesi terapi kemo dan tampaknya sudah mulai membaik. Pagi itu, beliau bahkan sempat sarapan bersama keluarganya sebelum tiba-tiba meninggal sekitar jam 8 pagi. Jenazah almarhum akan dimakamkan sore ini di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta.
Baca Juga: Penerimaan CPNS 2023: Kemenhub Bersiap Membuka Formasi, Ini Jadwal dan Persyaratannya
Haandry Satriago, yang lahir di Pekanbaru, Riau, pada 13 Juni 1969, merupakan salah satu sosok yang menjadi inspirasi banyak orang. Ia merupakan CEO termuda di GE Indonesia, sebuah perusahaan multinasional asal Amerika Serikat yang berfokus pada teknologi dan jasa. Kecintaannya terhadap dunia bisnis tidak terhenti oleh kendala kesehatan, termasuk kanker getah bening pada tulang belakangnya, yang membuatnya harus menggunakan kursi roda.
Namun, Haandry Satriago tidak hanya sukses di dunia bisnis. Dia juga aktif memberikan inspirasi dan ceramah motivasi di berbagai sektor, mengilhami orang lain untuk mengatasi keterbatasan fisik dan mewujudkan impian mereka. Meskipun memiliki kesulitan kesehatan, Haandry tetap bersemangat untuk mengejar pendidikan tinggi. Setelah menyelesaikan gelar S1 di Teknologi Industri Pertanian di Institut Pertanian Bogor (IPB), beliau melanjutkan studi ke tingkat master dan doktoral.