KILAS.CO – Masyarakat mulai bertanya-tanya tentang alasan Luhut Pandjaitan mempertimbangkan wacana naiknya harga tiket masuk Candi Borobudur.
Masyarakat menilai bahwa kenaikan harga yang sangat signifikan tersebut terlalu memberatkan calon wisatawan, walaupun wacana tersebut masih dalam pembahasan.
Kenaikan tiket masuk Candi Borobudur antara lain sebesar Rp750.000 untuk wisatawan local dan sebesar Rp1,4 Juta atau sekitar 100 dolar Amerika untuk wisatawan mancanegara.
Kendati tuai pro dan kontra, rupanya ada dasar kuat yang mendorong pemerintah merundingkan hal tersebut.
Berikut lima alasan mengapa tiket Candi Borobudur naik jadi Rp750.000.
1. Menjaga Kelestarian Candi
Candi yang usianya diperkirakan mencapai 1.197 tahun ini dikabarkan mulai mengalami pelapukan.
Baca Juga: Menteri Agama Sarankan Batasi Kegiatan di Luar Ibadah Haji Karena Panas Ekstrem di Saudi
Kondisi tersebut mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan terlebih mengingat Candi Borobudur adalah salah satu warisan budaya dunia menurut UNESCO.
"Langkah ini kami lakukan semata-mata demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara," ujar Luhut Pandjaitan.
2. Meminimalisir Efek Overtourism
Bersamaan dengan wacana harga tiket baru untuk naik ke Candi Borobudur, pemerintah akan memberlakukan kuota kunjungan wisatawan per harinya.
Kelak hanya 1.200 orang yang diperbolehkan naik ke situs bersejarah itu demi meminimalisir penurunan kondisi candi.
Artikel Terkait
Pemberangkatan Ibadah Umrah Mengalami Peningkatan, President Director AP II: PT Angkasa Pura Mendukung
Peserta CPNS Solo Mengundurkan Diri Karena Gaji Kecil, Gibran Rakabuming Raka Geram
Tenaga Honorer Dihapus per 28 November 2023, Ini Alasannya
Internet di Indonesia Lambat dan Mahal, Ini Kata World Bank
Menteri Agama Sarankan Batasi Kegiatan di Luar Ibadah Haji Karena Panas Ekstrem di Saudi