160 Jiwa Telah Tewas Akibat Musim Dingin di Afghanistan, Begini Kondisinya

KILAS.CO - Lebih dari 160 orang tewas akibat hawa dingin di Afghanistan, bulan Januari ini menjadi musim dingin terburuk dalam lebih dari satu dekade.

Penduduk Afghanistan menjelaskan mereka tidak mampu membeli bahan bakar untuk menghangatkan perumahan mereka pada suhu yang hangat.

Afghanistan mengalami musim dingin terburuk di tengah krisis ekonomi yang parah.

Musim dingin terburuk dalam 15 tahun, yang telah membuat suhu menjadi turun serendah -34 derajat Celcius (-29,2 derajat Fahrenheit).

Tercatat 162 orang meninggal akibat cuaca dingin sejak 10 Januari 2023 hingga sekarang.

Baca Juga: Starting Line Up Manchester City vs Arsenal 28 januari 2023

Dikutip dari outlet lokal Tolo News "Warga Afghanistan meninggal disebabkan kondisi hipotermia, serta keracunan karbon monoksida dan kebocoran gas, di tengah kurangnya sistem pemanas".

Upaya bantuan untuk menyelamatkan dan melindungi warga Afghanistan dari hawa dingin sedang berlangsung.

Namun, banyak kelompok bantuan telah menangguhkan sebagian operasinya dalam beberapa pekan terakhir.

Penangguhan tersebut disebabkan karena pemerintahan Taliban pada 24 Desember memutuskan bahwa sebagian besar pekerja perempuan tidak dapat bekerja.

Sehingga membuat lembaga tersebut tidak dapat menjalankan banyak program di negara Afghanistan.

Baca Juga: Ukraina Menekankan Memboikot Olimpiade Paris, jika IOC Memaksa Rusia dan Belarusia Ikut Serta

Wakil Sekretaris Jenderal PBB Amina Mohammed, mengungkapkan “Pembatasan ini membuat para wanita dan anak perempuan Afghanistan mengurung di rumah mereka sendiri".

"Hal ini merupakan melanggar hak-hak mereka dan merampas layanan komunitas mereka kata." lanjut Amina,yang memimpin delegasi tersebut