KILAS.CO - Selama sebagian besar karir sebagai Seniman selama 55 tahun, Sung Neung Kyung dipandang sebagai orang luar oleh dunia seni Korea, karena karya Seni tidak populer.
Pria yang berusia 79 tahun ini juga menyebut dirinya sebagai "Seniman yang tidak populer dan tidak mencari keuntungan dari Karya Seni -nya" - istilah yang tentu saja tidak dilontarkan oleh Sung Neung Kyung demi kesederhanaan dan kerendahan hati.
Sebagai Seniman yang gigih dan berfokus pada kelas marjinal yang menggabungkan seni konseptual dan pertunjukan selama tahun 1970-an dan 1980-an yang penuh gejolak politik, Sung Neung Kyung hanya diundang untuk mengadakan lima pameran tunggal di Korea. Dan dia tidak menjual Karya Seni pertamanya sampai tahun 2009.
Baca Juga: Super Air Jet Bali - Jakarta Bermasalah! Diduga AC Pesawatnya Mati, Penumpang Menangis dan Kegerahan
Hal itu menjadi sebabnya mengapa hal ini terasa semakin nyata bagi Sung saat ia mempersiapkan diri untuk tidak hanya satu, tetapi lima pameran tunggal baru untuk tahun ini saja - termasuk yang pertama di New York.
Ia juga dinobatkan sebagai salah satu perintis eksperimental awal yang akan disorot pada pameran kelompok mendatang,
"Only the Young: Seni Eksperimental di Korea Selatan, 1960- an-1970-an," yang akan berkeliling di Guggenheim, New York pada bulan September dan Museum Hammer di Los Angeles pada awal tahun depan.
Selain itu, galeri ternama di Amerika, Lehmann Maupin, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan mewakili Sung dan kemudian memamerkan karya bersejarah seniman konseptual ini di Art Basel Hong Kong.
Ia membagikan "Rasanya seperti melihat bunga bermekaran dari pohon yang layu," kata Sung saat ia menggambarkan pengalamannya menjadi sorotan internasional di tahun-tahun keemasannya.
"Jika saya boleh menebak, ini adalah hasil dari saya sebagai seorang seniman yang terus berjalan di jalan yang sama sepanjang hidupnya. Namun, hal ini juga bisa menjadi bagian dari keinginan dunia seni global untuk menyaksikan bagaimana konseptualisme - yang berasal dari Barat pada tahun 1960-an - telah ditafsirkan dan dipraktikkan oleh para seniman Korea karena kami telah lama dibayang-bayangi oleh rekan-rekan kami dari Tiongkok atau Jepang." sambungnya
Pernyataan Sung ini disampaikan bulan lalu pada saat pembukaan pameran tunggalnya yang keenam, "As If Nothing... The Artistic Meandering of Sung Neung Kyung," yang saat ini sedang berlangsung di Baik Art di pusat kota Seoul.
Baca Juga: Resep Puding Kelapa Muda : Ide Takjil untuk Berbagi atau Ide Bisnis Kekinian!
Sung Neung-kyung, seorang tokoh seni konseptual dan seni pertunjukan di Korea yang memelopori genre ini pada masa pergolakan politik di tahun 1970-an dan 1980-an / Atas seizin sang seniman dan Lehmann Maupin, New York, Hong Kong, Seoul, dan London
"Kontraksi dan Ekspansi" karya Sung Neung-kyung (1976) / Hak milik seniman, Baik Art
Meskipun seniman konseptual ini memulai kariernya pada akhir 1960-an, ia menganggap tahun 1973 sebagai titik balik yang menentukan, tak lama setelah keluar dari wajib militer.
Kancah seni Korea pada tahun 1970-an menyaksikan perpaduan dinamis antara genre dan gerakan yang muncul. Hal ini termasuk munculnya "dansaekhwa" (lukisan monokrom) dan "seni tiga dimensi", yang terakhir ini sering kali menggunakan batu, gelas, pelat baja dan batang pohon untuk menghasilkan instalasi pahatan eksperimental.
Sung didekati oleh Lee Kun-yong, salah satu pionir seni eksperimental di negara ini, yang memintanya untuk bergabung dengan kolektif avant-garde yang dibentuknya, yang disebut Space and Time (ST). Dan ia pun bergabung.
Baca Juga: Begini Biar Lebih Praktis! Resep Nastar 1 Kg untuk Sajian Kue Lebaran Keluarga Besar
Artikel Terkait
Selasar Seni Daha 2022 Dihelat Hingga Petang: Berikut Daily Schedule Pameran Rupa Karya 'Flowers and Blooms'
Seperti Melihat Seni Pertunjukan Ketoprak, Ini Geger yang Tengah Terjadi di Keraton Solo
Ini Penampilan Seni Budaya Nusantara Pada Pembukaan ASEAN Tourist Forum 2023 yang Jadi Wadah Promosi Indonesia
Lirik Lagu Serana For Revenge, Ajarkan Seni Menikmati Kepedihan Patah Hati
Memberikan Dampak Positif untuk Perekonomian, Presiden Jokowi: Tahun 2023 akan Digelar Ribuan Pagelaran Seni